The Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA) adalah sebuah undang-undang yang dibuat untuk melindungi privasi informasi kesehatan dan memungkinkan orang untuk membawa asuransi kesehatan mereka dari satu tempat ke tempat lain.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa orang yang berpindah tempat tinggal tetap dapat mendapatkan akses ke layanan kesehatan tanpa perlu khawatir tentang kemungkinan kehilangan asuransi.
Undang-undang ini juga menjamin bahwa informasi pribadi tentang kesehatan seseorang tetap privasi.
HIPAA menyediakan aturan yang ketat dalam hal bagaimana informasi kesehatan yang sensitif dapat dikumpulkan, disimpan, dan berbagi. Ini memastikan bahwa informasi kesehatan seseorang tidak dapat diakses oleh orang lain tanpa izin tertulis.
HIPAA akan menyediakan perlindungan bagi orang yang mungkin mengalami diskriminasi berdasarkan kondisi medis mereka.
Ketentuan HIPAA juga berlaku bagi semua klinik kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan klinik kesehatan lainnya. Klinik kesehatan harus mematuhi standar yang ditetapkan dalam undang-undang ini.
Ini termasuk pengumpulan, penyimpanan, dan berbagi informasi kesehatan pasien secara aman dan tepat. Klinik kesehatan harus memastikan bahwa pasien mereka memiliki akses yang tepat ke informasi kesehatan mereka dan bahwa informasi tersebut disimpan dengan aman.
HIPAA menyediakan hak-hak yang ketat bagi pasien dan berbagai perlindungan lainnya. Hal ini memungkinkan pasien untuk merasa nyaman saat mencari layanan kesehatan dan memastikan bahwa informasi kesehatan mereka tetap aman dan privasi.
Dengan begini, dokter dan profesional kesehatan lainnya punya kesempatan besar untuk menyediakan layanan terbaik kepada pasien mereka dengan tenang dan tanpa khawatir tentang kemungkinan kebocoran informasi.
Standar Kebijakan Privasi mengatur penggunaan dan pengungkapan informasi kesehatan individu (dikenal sebagai informasi kesehatan yang terlindungi atau PHI) oleh entitas yang terkena Kebijakan Privasi.
Individu dan organisasi ini disebut "entitas terkait". Kebijakan Privasi juga berisi standar untuk hak individu untuk memahami dan mengontrol bagaimana informasi kesehatannya digunakan.
Tujuan utama Kebijakan Privasi adalah memastikan bahwa informasi kesehatan individu terlindungi dengan benar sambil memungkinkan aliran informasi kesehatan yang diperlukan untuk memberikan dan mempromosikan layanan kesehatan berkualitas tinggi, dan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan Privasi memperbolehkan penggunaan informasi penting sambil melindungi privasi orang yang mencari perawatan dan pemulihan.
Berikut adalah jenis individu dan organisasi yang dikenai Aturan Privasi dan dianggap sebagai entitas tercover:
Penyedia layanan kesehatan: Setiap penyedia layanan kesehatan, tanpa membedakan ukuran prakteknya, yang mengirimkan informasi kesehatan secara elektronik terkait dengan transaksi tertentu. Transaksi tersebut meliputi:
Rencana Kesehatan:
Berbicara mengenai rencana kesehatan meliputi:
Kecuali jika grup rencana kesehatan dengan jumlah peserta kurang dari 50 yang dikelola hanya oleh pemberi kerja yang mendirikan dan memelihara rencana tersebut, maka ia bukan merupakan entitas yang tercakup.
Entitas clearinghouse kesehatan adalah entitas yang memproses informasi nonstandar yang mereka terima dari entitas lain ke standar (yaitu, format standar atau konten data), atau sebaliknya.
Dalam kebanyakan kasus, clearinghouse kesehatan hanya akan menerima informasi kesehatan yang dapat diidentifikasi secara individual ketika mereka menyediakan layanan pemrosesan ini kepada rencana kesehatan atau penyedia layanan kesehatan sebagai mitra bisnis.
Rekanan Bisnis: Seorang atau organisasi (selain anggota tenaga kerja suatu entitas tertentu) yang menggunakan atau mengungkapkan informasi kesehatan yang dapat diidentifikasi secara individual untuk melaksanakan atau menyediakan fungsi, kegiatan, atau layanan untuk suatu entitas tertentu.
Fungsi, kegiatan, atau layanan tersebut termasuk:
HIPAA merupakan sesuatu hal penting yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menjaga privasi dan kerahasiaan informasi medis. Kebijakan HIPAA bertujuan untuk menjamin bahwa informasi medis yang penting dan sensitif dari pasien tetap aman dan terlindungi.
Kebijakan HIPAA berlaku bagi semua organisasi yang menangani informasi medis di AS. Ini termasuk rumah sakit, klinik, dan organisasi kesehatan lainnya, seperti perusahaan asuransi dan penyedia layanan kesehatan. Kebijakan ini juga berlaku bagi para profesional kesehatan yang bertanggung jawab atas pengelolaan informasi medis pasien.
Kebijakan HIPAA memiliki beberapa aturan yang harus diikuti oleh organisasi kesehatan, termasuk:
Kebijakan HIPAA sangat penting bagi organisasi kesehatan, terutama klinik. Hal ini karena klinik memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi medis pasien tetap aman dan terlindungi. Oleh karena itu, klinik harus mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan dalam Kebijakan HIPAA.
Kebijakan ini penting untuk menjamin kepercayaan pasien terhadap organisasi kesehatan dan untuk memastikan bahwa informasi medis pasien tetap aman. Dengan mengikuti Kebijakan HIPAA, klinik dapat menjamin bahwa pasien dapat menikmati hak privasi mereka dan bahwa informasi medis mereka tetap terlindungi.
HIPAA telah ditetapkan sejak tahun 1996. Akta ini ditujukan untuk melindungi privasi dan keamanan informasi kesehatan yang dibagi antara pemberi layanan kesehatan dan pelanggan. HIPAA mengatur bagaimana klinik harus menangani data kesehatan pasien.
Klinik harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua aturan HIPAA untuk melindungi privasi pasien. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh klinik adalah pengelolaan informasi kesehatan pasien.
Setiap klinik wajib memastikan data kesehatan pasien tidak dibagikan atau diakses tanpa izin tertulis. Klinik juga harus memastikan bahwa informasi kesehatan pasien hanya dapat diakses oleh orang yang tepat untuk melakukan tugas mereka.
Klinik akan bertanggungjawab untuk bisa menghindari pengungkapan informasi kesehatan yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mematuhi aturan privasi yang ditetapkan oleh HIPAA. Klinik yang baik wajib mematuhi semua peraturan privasi yang diberlakukan di wilayah mereka.
Selain itu, klinik juga diwajibkan mematuhi semua aturan tentang pengelolaan data kesehatan. Klinik harus memastikan bahwa mereka menyimpan data kesehatan pasien dengan aman. Klinik punya kewajiban untuk hanya menggunakan data kesehatan pasien untuk tujuan yang ditentukan.
Bukan hanya sistem dan manajemen saja, tetapi juga sampai ke pembuatan laporan. Klinik harus membuat laporan sesuai standar yang ditetapkan oleh HIPAA. Untuk menjadi klinik yang sesuai dengan aturan, maka harus berkomitmen untuk memenuhi semua kewajiban laporan yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan.
Pemberitahuan kepada pasien apa yang mereka lakukan dengan informasi kesehatan mereka juga harus dilakukan oleh pihak klinik secara jelas.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dari HIPAA oleh sebuah klinik. Dengan mematuhi semua aturan HIPAA, klinik bisa meningkatkan privasi dan keamanan informasi kesehatan pasien. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan terjamin.
Rekam medis elektronik untuk Fasyankes, terintegrasi satusehat, bridging BPJS PCARE dan antrean online mobile JKN, akreditasi paripurna dengan mejadokter