Produk dan Layanan Kesehatan Bioteknologi yang ada di Indonesia

Pengembangan sistem manajemen internal kantor yang tepat bisa meningkatkan efisiensi untuk setiap kegiatan dan laporan yang harus ditangani.

Di dalam panduan ini, kita bakal melihat rancangan manajemen internal kantor untuk Kemenkes RI dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal.

Instansi lainnya yang juga turut serta bisa menggunakan adalah instansi yang secara langsung punya tanggungjawab kepada Kemenkes RI atau jabatan yang dilanting langsung oleh Menteri Kesehatan, yaitu:

Politeknik Kesehatan, Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Rumah Sakit Nasional dan Pusat Lab. Instansi lain yang untuk pertanggungjawabannya tak langsung kepad aMenteri Kesehatan, misal seperti Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tanggungjawab secara berurutan untuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Selain itu juga bisa menggunaka sistem manajemen internal kantor lantaran dibuat secara modular.

Adapun untuk sejumlah tujuan di dalam pengembangan sistem manajemen internal terkait, yaitu untuk bisa mengintegrasikan seluruh aplikasi yang terdapat di sana menjadi satu kesatuan sehingga bisa dipergunakan secara efisien dan efektif.

Kemudian juga agar bisa mempermudah pengisian data sehingga tak ada data yang redundan. Data yang diinput secara personal juga bisa dilakukan penginputan data profil satu kali dan data yang bersifat spesifik, unik serta tentatif bakal dilakukan pada saat ada keperluan.

Dengan sedikitnya 19 modul utama yang dipunyai oleh manajemen internal di Kementerian Kesehatan, sistem seperti ini bakal mempermudah 5 proses bisnis utama, yaitu:

a. Operasional Internal

b. Lelang

c. Perencanaan dan Anggaran

d. Implementasi

e. Monitoring dan Evaluasi

LAYANAN BIOTEKNOLOGI

Data kesehatan yang ada di Indonesia masih belum bisa dilakukan utilisasi dengan maksimal lantaran memang data yang masih terpencar, kuantitas dan kualitas rendah serta adanya ego sektoral yang mengganggu.

Data yang dimaksud di sini adalah data pre-klinik, klinik, genomic dan cmc. Data genomic sendiri diketahui meliputi genomic tanaman, hewan, mikroorganisme dan manusia.

Data-data ini diketahui masih belum bisa dikumpulkan sehingga proses untuk penanggulangan mitigasi perkembangan penyakit, mutasi dan perkembangan riset di dunia medis tidak bisa melakukan perkembangan yang signifikan.

Masing-masing dari sektor masih berjalan pada jalur masing-masing dengan tanpa adanya pusat data untuk menjadi backbone di dalam melakukan inovasi dengan basis bioteknologi.

Kapasitas dari sureilans genomic Indonesia untuk bisa mendeteksi varian baru saat covid-19 kemarin juga dianggap masih sangat kurang.

Menurut jumlah total genom yang didaftarkan ke dalam bank data GISAID, Indonesia hanya mendapatkan peringkat ke 7 dari 10 negara Asia Tenggara. Angka ini memperlihatkan bahwa kondisi dari performa Biobank di Indonesia masih sangat mengecewakan.

Surveilans genomic ini akan membutuhkan waktu yang lama dan hanya dapat dilakukan di laboratorium spesifik dan biayanya juga terbilang cukup mahal.

Kondisi seperti ini berpengaruh signifikan terhadap ketahanan kesehatan di Indonesia.

Perkembangan bioteknologi yang ada di Indonesia sudah berjalan sejak lama, tetapi cenderung lambat lantaran sejumlah faktor.

Faktor pertama adalah karena minimnya dana penelitian di bidang bioteknologi. Penelitian boteknologi dibutuhkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk serta pengetahuan soal bioteknologi.

Adapun mengenai faktor lainnya adalah karena rendahnya sumber daya manusia, fasilitas dan kebijakan pemerintah yang memperpanjang proses pemasaran produk rekayasa genetika.

Bioteknologi punya peran yang sangat positif bagi dunia kesehatan, lingkungan dan juga hingga pertanian. Sedangkan untuk dunia kesehatan, keberadaan dari biosampel berkualitas tinggi bisa mendapatkan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Peran biobank bisa memberikan peneliti akses ke dalam data yang mewakili sejumlah besar orang. Sampel di dalam biobank dan data yang diperoleh dari sampel itu sering sekali bisa dipergunakan oleh banyak peneliti untuk studi penelitian lintas tujuan.

Salah satu dari data genetik yang ditemukan ialah pada populasi Indonesia yang banyak menderita kanker payudara.

Ada sekitar 30% yang sampai perlu mengubah resep dosis dari yang direkomendasikan oleh dokter untuk pengobatan mereka.

Dalam rancangan platform bioteknologi, pihak penyedia dari Kemenkes RI bisa memantau perusahaan yang terdaftar, periset, dan jumlah dari transaksi.

Pada waktu platform ini dikeluarkan, dibutuhkan komunikasi yang masif untuk bisa menjaga engagement dari pelanggan.

Lewat edukasi terhadap masyarakat, maka bisa tercipta sebuah ekosistem yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, platform layanan bioteknologi punya tujuan utama, yaitu:

1. Memperkaya produk bioteknologi Indonesia

Produk bioteknologi yang ada di Indonesia sebenarnya punya banyak sekali bahan dan ketersediaan sumber daya berlimpah.

Hanya saja memang permasalahannya selalu saja berhubungan dengan pemanfaatan hal tersebut yang masih belum maksimal.

Ada sejumlah permasalahan yang belum bisa diselesaikan karena perihal sumber daya manusia, regulasi, instansi, dan aturan lain yang mungkin menjadi penghambat.

Oleh karena itu untuk bisa memperkaya produk bioteknologi Indonesia terutama di bidang kesehatan, butuh kerjasama antara semua pihak terkait supaya target utama bisa tercapai.

2. Mempertemukan pihak periset dengan dunia industri

Salah dua pihak yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan bioteknologi Indonesia adalah periset dan dunia industri.

Setiap produk yang dikeluarkan dari bioteknologi tentunya akan melalui proses yang dilakukan oleh pihak periset. Selanjutnya mereka akan membutuhkan beberapa hal lanjutan agar temuannya bisa segera diteruskan hingga menjalani tahapan yang sudah sesuai dengan prosedur penciptaan produk bioteknologi.

Terkadang hubungan antara pihak periset dengan dunia industri sendiri terhalang oleh karena hitung-hitungan yang selalu saja membuat repot.

Oleh karena itu pihaknya harus ada yang mempertemukan dan mengkomunikasikan agar permintaan dari pihak periset dan kondisi dari dunia industri bisa berjalan dengan selaran.

Dengan begini produk bioteknologi akan bisa dikembangkan dengan proses yang tidak banyak mengalami kendala, terutama permasalahan teknis.

3. Mempunyai data warehouse produk bioteknologi

Kalau sudah berhubungan dengan data warehouse seperti ini maka akan membutuhkan peran penting dari pemerintah, baik dari sisi pemerintah daerah hingga pusat.

Semua harus bersinergi untuk bisa mengumpulkan data-data tentang produk bioteknologi agar bisa terkumpul dan terintegrasi dengan satu pusat utama.

Dengan begini maka untuk data produk bioteknologi bisa terkumpul pada sebuah pusat warehouse yang dapat digunakan oleh setiap pelaku atau instansi yang berhubungan dengan pengembangan bioteknologi.

4. Membuat sistem single sign on platform

Sistem menjadi salah satu hal yang cukup penting juga untuk bisa mengatasi permasalahan keamanan terutama untuk produk bioteknologi yang sudah dan akan diciptakan.

Tentu kita tidak ingin terjadi permasalahan yang bisa menjadi fatal ketika akses untuk menuju data produk bioteknologi tidak dijaga dengan baik. Takutnya akan ada penyalahgunaan yang bisa bermasalah di kemudian hari.

5. Mempertajam regulasi bioteknologi

Regulasi masih menjadi masalah dasar yang selalu saja menghalangi bukan hanya soal bioteknologi, tetapi semua aspek. Maklum saja karena memang regulasi biasanya akan dibuat oleh sejumlah orang yang banyak mempertimbangkan dan tidak jarang dari mereka banyak oknum yang mempunyai kepentingan.

Hal seperti ini yang sudah tidak boleh lagi untuk dipertahankan agar bioteknologi di Indonesia bisa berkembang dengan baik.