Layanan Kesehatan di dalam Platform Indonesia Health Service

Platform Indonesia Health Service (IHS) diciptakan dan dibangun sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan laten yang berhubungan dengan integrasi dan sejumlah aplikasi yang sudah ada.

IHS bukan menjadi aplikasi tetapi sebagai platform, wadah atau ekosistem tempat di mana semua aplikasi dan masyarakat bisa terkoneksi di dalam satu lingkungan yang menggunakan basis microservices scalable, integrated, advance dan aman.

Pengembangan dari platform IHS dilakukan dengan cara modular yang di mana setiap servis punya fungsi dan lingkungannya sendiri.

Pada setiap modul punya data base sampai dengan logika yang digunakan pada sistem supaya bisa melayani kebutuhan yang diminta oleh pengguna akhir dan memanfaatkan data yang telah terintegrasi dan terstandardisasi.

Pengguna data terkoneksi lewat komunikasi API to API atau lewat aplikasi Citizen Health App yang dikhususkan untuk para pengguna individu.

Proses bisnis inti terdiri dari microservices dan base services, yaitu:

1. Microservices merupakan proses bisnis yang berfungsi sebagia jembatan agar bisa menghubungkan antara user (masyarakat, provider dan stakeholder) dengan platform IHS

2. Base Services adalah proses bisnis yang memiliki fungsi agar bisa menangani kebutuhan data dan perlakuan yang dibutuhkan supaya user bisa mendapatkan output sesuai dengan fungsi microservices yang digunakan

Data yang telah terintegrasi dan terstandardisasi juga bakal didukung oleh advance analytic mulai dari text mining sampai forecasting dengan menggunakan state of the art big data analytics agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang diberikan oleh pihak-pihak terkait lewat data mart yang terupdate secara nyata.

Oleh karena itu untuk keberadaan dari platform IHS diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Nantinya masyarakat umum secara individu bisa memeriksa catatan medisnya lewat aplikasi Citizen Health setiap waktu.

Sedangkan untuk penyedia layanan juga bisa setiap waktu berkontribusi secara berkala di dalam lingkungan IHS dan menggunakan data yang terdapat di dalam sistem Satu Data Kesehatan Indonesia.

Platform IHS tersusun atas modul-modul microservices yang berdasarkan layanan diberikan serta kebutuhan utama untuk penerima layanan-layanan kesehatan.

a. Layanan Primer dan Sekunder

Modul-modul yang ada di dalam kelompok layanan ini punya fungsi untuk memenuhi kebutuhan penyedia layanan kesehatan utama, yaitu puskesmas dan rumah sakit.

Pelayanan yang ada di dalamnya mencakup mulai dari imunisasi sampai dengan ketersediaan bed di rumah sakit. Modul tersebut dibutuhkan karena sebagaimana diketahui bahwa saat ini telah ada banyak aplikasi yang dibuat dan digunakan oleh penyedia layanan primer atau puskesmas.

Hal yang serupa juga terjadi pada rumah sakit yang telah mempunyai sistem sendiri untuk menjalankan tugasnya.

b. Layanan Farmalkes

Mirip seperti aplikasi yang digunakan untuk layanan primer dan sekunder, aplikasi untuk layanan Farmalkes meliputi manajemen distribusi dan perizinan produksi. Keberadaan dari pelayanan ini bisa diharapkan bisa meningkatkan industri Farmalkes dengan adanya kemudahan akses data.

c. Layanan Pembiayaan

Modul dan servis di layanan pembiayaan ini meliputi data serapan kapitasi sampai dengan integrasi costing layanan.

Dua modul selanjutnya yang tidak kalah penting di dalam pelayanan kesehatan, yaitu Layanan SDM Kesehatan (SDMK) dan Layanan Manajemen Internal.

d. Layanan SDMK

Layanan SDMK secara umum berhubungan dengan servis terkait dengan tenaga kesehatan, baik yang berasal dari dalam negeri ataupun Warga Negara Asing (WNA).

Di dalam IHS untuk layanan SDMK ini bahkan juga disediakan servis untuk melakukan perekrutan tenaga kesehatan.

e. Layanan Manajemen Internal

Untuk melengkapi servis-servis SDMK, IHS juga disediakan modul-modul untuk layanan Manajemen Internal yang bisa digunakan untuk membantu memudahkan pengelolaan layanan kesehatan.

f. Layanan Bioteknologi

Layanan yang satu ini juga sangat penting untuk berada di dalam IHS lantaran layanan ini menjadi ekosistem dengan kondisi siapa saja bisa terlibat di dalam pemanfaatan data tetapi juga dilakukan secara bertanggungjawab.

Pemanfaatan data yang umumnya digunakan untuk kebutuhan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan difasilitasi oleh servis seperti akses terhadap Biobank dan Research and Innovation Hub.

g. Layanan ketahanan kesehatan

Layanan ini menjadi salah satu yang juga disediakan di dalam IHS. Pelayanan yang ada di dalam meliputi ketersediaan ambulans sampai dengan edukasi dan promosi kesehatan yang juga bakal digunakan dalam layanan Personal Health Record.

h. Layanan Personal Health Record

Layanan ini mempunyai fungsi setiap individu bisa mengetahui catatan kesehatannya secara utuh dengan mudah. Walaupun mungkin kedepannya bakal ada aplikasi sendiri yang bisa diakses oleh publik, namun lantaran basis layanan ini juga pelayanan maka setiap penyedia layanan juga dapat mepunyai akses pada modul dan pelayanan di dalamnya.

Semua microservices itu bisa dipadupadankan untuk diakses oleh Penyedia Layanan Kesehatan, misalnya seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, laboratorium ataupun stakeholder terkait, seperti Kemenkes, Dinas Kesehatan dan Asuransi, sesuai dengan standar spesifikasi proses bisnis yang sudah ditetapkan.

Contohnya adalah rumah sakit yang bisa mengakses semua microservices layanan primer dan sekunder dan layanan farmalkes, sedangkan untuk klinik bisa mengakses sebagian dari microservices itu.

Solusi Platform Klaster Layanan

Permasalahan dan tantangan di dalam setiap klaster layanan sudah diketahui dan diharapkan bisa diselesaikan dengan dukungan dari pendekatan berbasis platform IHS yang bertransformasi menjadi layanan kesehatan digital yang komprehensif dan inklusif.

Layanan Primer dan Sekunder

Layanan kesehatan primer dan sekunder bisa direalisasikan secara efektif, efisien dan berkesinambungan dengan cara membentuk Indonesia Health Services (IHS) sebagai data aggregator platform yang terstandardisasi dan komprehensif dengan fokus solusi diantaranya adalah:

a. Penyediaan layanan Electronic Medical Record (EMR) atau pencatatan data rekam medis digital yang mempergunakan standardisasi data internasional seperti FHIR, ICD10, LOINC, SNOMED-CT, DICOM, Standar Intervensi, Diagnosa, dan outcome keperawatan, standar data obat

b. Penyediaan layanan Satu Data Kesehatan sebagai National Health Data Warehouse dengan API gateway sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya interoperabilitas data kesehatan

c. Memberi data kesehatan yang akurat sebagai dasar dari analisis pengambilan kebijakan yang strategis untuk para stakeholder di dalam ekosistem kesehatan

d. Integrasi aplikasi dari sejumlah penyedia layanan kesehatan di dalam satu platform berbasis layanan microservices

Platform Layanan Primer dan Sekunder biasanya akan melingkupi 8 modul utama dari layanan kesehatan dan 1 modul layanan analitik.

Di dalam layanan primer ada 3 tambahan modul utama yang berhubungan dengan kegiatan usaha kesehatan masyarakat. Modul-modul itu terdiri dari microservice dan didukung oleh base services sebagai acuan standar formasi data yang dipertukarkan.

Modul utama layanan kesehatan bakal digunakan untuk mendukung proses inti dari pelayanan kesehatan, sedangkan untuk modul analitik bakal dipakai untuk memberikan dukungan penyederhanaan prosed dari kewajiban administrasi laporan Fasyankes.

Layanan primer juga punya tambahan berupa 3 modul utama yang khusus terdiri dari modul kesehatan masyarakat, kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan. Ketiga modil ini menjadi pendukung dengan fungsi promotif dan preventif yang menjadi tugas utama dari fasyankes primer dengan kegiatan yang diantaranya seperti edukasi dan promosi kesehatan, imunisasi, kesehatan keluarga, layanan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit, pencegahan penyakit, hingga layanan haji.