Meningkatkan Mutu Manajemen Laboratorium Rumah Sakit

Pelayanan kesehatan rumah sakit yang berkualitas menjadi kebutuhan dan tututan yang diminta oleh masyarakat sebagai pasien. Pelayanan ini diketahui sudah menjadi fokus perhatian dari pemerintah sejak lama.

Mutu dari pelayanan ini sangat penting untuk fasilitas kesehatan yang harus memberikannya kepada pasien mengingat ini adalah kebutuhan dasar.

Adapun untuk layanan kesehatan yang bisa disebut baik adalah yang bisa memenuhi kebutuhan dengan cara yang aman, tepat waktu, cepat, dan hasil yang terbaik.

Kegiatan pokok dari peningkatan mutu pelayanan kesehatan diantaranya adalah Manajemen Indikator Mutu. Untuk sementara ini belum ada peraturan baku yang mengatur soal pedoman indikator mutu.

Terutama untuk laboratorium rumah sakit, indikator mutu yang dibutuhkan akan berbeda pada masing-masing laboratorium. Padahal indikator mutu akan menjadi panduan di dalam mengatur mutu dari pelayanan dan mengarahkan usaha peningkatan yang lebih spesifik dan terarah dengan baik.

Indikator mutu ini akan mencerminkan tentang pelayanan dari laboratorium yang ujungnya akan meningkatkan mutu dari laboratorium itu sendiri.

Peningkatan dari mutu laboratorium rumah sakit merupakan kegiatan yang ditujukan untuk bisa mendapatkan ketelitian dan ketepatan dari hasil pemeriksaan.

Mutu pemeriksaan bisa dianggap sebagai nilai pemeriksaan yang sesuai dengan hasil pengukuran yang sudah ditetapkan pada laboratorium dengan nilai yang sebenarnya.

Oleh karena itu untuk pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium bisa diartikan sebagai sesuai yang bermutu kalau punya nilai ketepatan dan ketelitian yang baik hingga bermanfaat untuk konsumen laboratorium.

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi dan meningkatnya pengetahuan dari masyarakat soal kesehatan bakal mendorong tuntutan dari masyarakat atas mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah atau swasta.

Untuk bisa memperbaiki mutu secara keseluruhan, maka bisa dilakukan secara terus menerus agar mengurangi risiko terhadap pasien dan staf yang bisa muncul di dalam proses klinis ataupun lingkungan fisik rumah sakit.

Semakin banyak ketidakpuasan pasien terhadap hasil pemeriksaan laboratorium yang dimuat dalam media cetak berhubungan dengan masalah mutu pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh laboratorium klinik, peningkatan sosial ekonomi, pendidikan dan terbukanya arus komunikasi yang mengakibatkan perubahan nilai keinginan konsumen atas pelayanan laboratorium.

Sebagai antisipasi maka dibutuhkan 2 komponen yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh laboratorium klinik, yaitu menciptakan mutu pelayanan dan mutu keilmuan atau profesi.

Peningkatan mutu rumah sakit sendiri adalah terdiri dari pendekatan pendidikan, edukasi berkelanjutan dan perbaikan proses-proses di dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan pihak—pihak yang berkepentingan lainnya.

Mutu dari rumah sakit menjadi produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara sejumlah komponen atau aspek rumah sakit sebagai suatu sistem. Jika membahas lebih lanjut, maka kegiatan pokok program dalam peningkatan mutu terdiri dari sejumlah hal berikut ini:

1. Standarisasi Asuhan Klinis
2. Monitoring Indikator Mutu
3. Pemantauan Mutu Unit Kerja atau Instalasi
4. Monitoring Peningkatan Mutu SDM
5. Manajemen Risiko
6. Pemantauan Penilaian Kontrak Kerja
7. Monitoring Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
8. Penilaian Kinerja Pegawai

Peningkatan mutu menjadi prioritas utama di semua rumah sakit supaya usaha peningkatan mutu bisa seperti yang direncanakan. Kemudian juga harus disusun beurpa makalah pemilihan indikator mutu laboratorium klinik rumah sakit, yaitu Pedoman Pemilihan Indikator Mutu Rumah Sakit sebagai acuan untuk rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Mutu di dalam pelayanan rumah sakit bisa diartikan sebagai pemberian pelayanan yang benar, sesuai dengan kebutuhan pasien pada waktu yang tepat dengan cara yang benar pula, yaitu menggunakan pemeriksaan atau tindakan yang tepat guna mencapai hasil pelayanan kesehatan terbaik.

Pada hakekatnya, mutu adalah tingkat kesempurnaan dari sebuah produk atau jasa yang diberikan oleh seseorang atau pihak tertentu. Sedangkan untuk mutu pelayanan laboratorium adalah untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan dengan menggunakan potensi sumber daya yang ada dengan wajar, efisie dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan pasien sesuai dengan norma, etika, sosial budaya dan hukum.pada hakekatnya adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa dengan memperhatikan soal keterbatasan dan kemampuan pemerintah serta masyarakat konsumen.

PENINGKATAN MUTU RUMAH SAKIT

Sasaran dari peningkatan mutu rumah sakit menjadi pihak yang punya kepentingan besar dalam mutu mulai dari direksi, ketua komite, kepala departemen, kepala bagian, kepala sub-bag, dan semua tenaga fungsional seperti administrasi  dan penunjang.

Sasaran untuk upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan laboratorium dan efisiensi penggunana daru sumber daya yang dipunya.

Lalu untuk sasaran program di dalam upaya guna meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di rumah sakit adalah:

1. Meningkatkan kualitas laboratorium dengan pemilihan indikator yang baik
2. Meningkatkan moral di dalam kehidupan karyawan laboratorium
3. Menjamin keakuratan hasil pemeriksaan di laboratorium
4. Meningkatkan kepuasan dari pasien
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan laboratorium
6. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki

KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU

Berikut ini adalah peraturan yang mengatur tentang kebijakan peningkatan mutu, diantaranya sebagai berikut:

1. UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik
2. UU No 36 tahun 2009, tentang Kesehatan: Bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau
3. UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit: Bahwa rumah sakit mempunyai kewajiban untuk memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti-diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasiensesuai dengan standar pelayanan Rumah sakit
4. Permenkes nomor 411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik
5. Permenkes RI nomor: 129/Menkes/PER/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomor HK 006.06.3.5.00788 tahun 1995 tentang pelaksanaan akreditasi rumah sakit (termasuk pelayanan laboratorium klinik) untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di Rumah sakit

PENUNJANG PENINGKATAN LABORATORIUM

Setelah mengetahui tentang sejumlah penjelasan mengenai peningkatan mutu pelayanan di laboratorium yang harus dilakukan. Maka ada salah satu cara yang paling efektif untuk merealisasikannya, yaitu dengan menggunakan aplikasi canggih.

Program pelayanan fasilitas kesehatan yang berbasis aplikasi ini sudah dibuktikan memang punya manfaat besar terutama di dalam membantu sistem dan manajemen pelayanan.

Sebagai contoh, salah satu rekomendasi, yaitu aplikasi klinik mejadokter. Sebuah program yang diciptakan untuk membantu dokter-dokter dalam mengelola kliniknya.

Ada banyak sekali fitur yang tersedia dengan tujuan untuk mempermudah pengelolaan klinik dan bermanfaat secara langsung untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien.

Dengan begini, pasien akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pihak dari klinik. Selain itu, pihak dari klinik juga sangat terbantu karena banyak kegiatan yang bisa dipermudah oleh aplikasi mejadokter.

Adapun sejumlah fitur yang tersedia diantaranya adalah seperti pencatatan rekam medis, pendaftaran antrean pasien, pembuatan laporan, hingga pemberian resep obat kepada pasien.

Semua kegiatan yang ada di klinik akan bisa dipermudah hanya dengan menggunakan satu aplikasi mejadokter. Apalagi mengingat untuk aplikasi mejadokter bisa digunakan secara gratis!

Diharapkan untuk peningkatan mutu manajemen laboratorium bisa ditingkatkan lewat penggunaan aplikasi serupa.