Prinsip dasar dari usaha peningkatan mutu adalah pemilihan aspek yang bakal ditingkatkan dengan menetapkan indikator mutu laboratorium klinik di rumah sakit.
Indikator menjadi ukuran sehingga bisa memperlihatkan sebuah indikasi tertentu. Selain itu, indikator juga menjadi sebuah variabel yang dipakai untuk melihat adanya perubahan.
Di dalam pelaksanaan upaya penetapan indikator mutu, maka juga harus diperhatikan prinsip dasar yang diantaranya adalah sebaga berikut:
1. Aspek yang ditingkatkan, yaitu:
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Sarana dan lingkungan fisik
2. Indikator
a. Diutamakan untuk menganggap outcome lebih penting daripada struktur dan proses
b. Bisa digunakan untuk membandingkan antar laboratorium dan antar rumah sakit
c. Mendorong intervensi sejak proses awal di dalam aspek yang dipilih untuk diawasi
d. Berdasarkan pada data yang sudah ada
3. Kriteria
Persyaratan khusus yang dipakai juga harus bisa diukur dan dihitung dengan pasti agar bisa mendapatkan nilai valid dari indikator
4. Standarisasi
a. Acuan dari sumber-sumber terpercaya
b. Menurut tren yang saat ini berlangsung dan positif
5. Pemilihan
Pemilihan indikator mutu menjadi tahapan terpenting setelah adanya usulan dari kebutuhan indikator masing-masing unit. Indikator mutu harus direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dianalisa, dievaluasi dan diperbaiki serta ditingkatkan.
Pada setiap indikator dijelaskan lewat sejumlah aspek yang diantaranya seperti:
Pemilihan indikator mutu mempunyai definisi operasional yang tercantum di dalam kamus indikator. Kemudian juga ada aspek sebagai berikut:
Kamus Indikator, yaitu buku yang berisikan tentang berbagai macam indikator mutu pelayanan yang sudah ditetapkan beserta dengan key performa indicator, baik untuk area manajerial, area klinis ataupun sasaran keselamatan pasien
Nama Indikator, yaitu judul dari indikator mutu yang akan dipilih untuk menjadi prioritas
Numerator adalah besaran nilai dari pembilang dan rumus indikator kinerja
Denominator adalah sebuah besaran nilai pembagi di dalam rumus indikator kinerja
Dimensi mutu adalah sebuah pandangan di dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan yang diberikan menurut standar WHO berdasarkan kelayakan, ketersediaan, kesinambungan, ketepatan waktu, keselamatan, kehormatan dan harga diri, manfaat, efektivitas, efisiensi, dan efficacy.
6. Metodologi Pengumpulan Data
Diantaranya adalah seperti:
Retrospektif: Data yang diambil dari kegiatan masa lalu
Concurrent: Data yang diambil dari kegiatan yang baru saja dimulai atau hendak dilakukan
7. Sampel
Ini adalah jumlah pasien atau individu dari populasi yang akan dimasukkan ke dalam analisa
8. Kriteria
Termasuk diantaranya seperti:
a. Inklusi: Jumlah sampel yang bakal diambil dan memenuhi kriteria tertentu untuk dianalisa
b. Eksklusi: Jumlah sampel yang tak memenuhi kriteria untuk dianalisa
c. Tipe yang termasuk di dalamnya adalah jenis indikator yang diukur bisa diambil dari:
d. Sumber Data adalah tempat mendapatkan informasi baik yang primer atau sekunder atau sumber bahan nyata atau keterangan yang bisa dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan permasalahan utama
e. Pengumpul data: Orang yang mempunyai tanggungjawab untuk mengumpulkan data
f. Waktu Pelaporan: Bisa dalam bentuk harian, bulanan, triwulan, semester hingga tahunan
g. Tempat: Lokasi dari pengumpulan data yang berhubungan langsung dengan kinerja mutu dan menjadi satuan kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang sudah ditentukan
h. Target: Sasaran atau batas ketentuan yang sudah ditetapkan agar dicapai sebagai hasil yang akan menjadi target dalam satuan persen
Kalau sudah didapatkan perumusan masalah indikator mutu, maka selanjutnya adalah mendapat persetujuan dari pimpinan rumah sakit, tim mutu untuk melakukan pemilihan indikator mutu yang tepat bagi masing-masing unit.
Selanjutnya keputusan akhir akan tetap diambil oleh pimpinan rumah sakit yang bertanggungjawab di dalam penetapan dan selanjutnya dilakukan pengesahan.
Beberapa contoh indikator mutu laboratorium rumah sakit:
Berbicara mengenai pelaporan indikator mutu laboratorium didasarkan pada pedoman kamus indikator mutu dan disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi laboratorium klinik masing-masing rumah sakit.
Berbicara tentang salah satu contoh laporan indikator mutu dari laboratorium klinik rumah sakit diantaranya adalah:
Pada area klinis, sasaran strategis terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan laboratorium rumah sakit dengan basis mutu dan keselamatan pasien.
Sedangkan untuk dimensi mutu efisiensi, efektivitas, dan kesinambungan pelayanan berhubungan dengan tujuan tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium.
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium merupakan waktu yang dibutuhkan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim usai hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter patologi klinik hingga hasilnya diterima oleh dokter yang mengirimkan.
Standarisasinya harus diterima oleh dokter yang mengirim kurang dari 30 menit baik secara lisan ataupun tulisan. Mengenai lisan, tetap harus ada bukti TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) yang dituliskan pada rekam medik pasien.
Hasil pemeriksaan yang termasuk ke dalam kategori kritis ditetapkan dengan kebijakan rumah sakit itu sendiri.
RED Category Condition menjadi keadaan yang masuk ke dalam kondisi kategori kritis atau yang membutuhkan penatalaksanaan segera pada waktu tunggu yang memanjang dan bisa mengakibatkan:
Selain itu untuk numerator, jumlah pemeriksaan laboratorium klinis yang dilaporkan harus kurang dari 30 menit. Sedangkan untuk denominator, jumlah semua pemeriksaan laboratorium kritis inklusi, semua hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang sesuai dengan RED Category Condition.
Eksklusi semua hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang bukan kritis dan tak termasuk ke dalam RED Category Condition adalah hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik kritis yang telah bisa dilihat oleh DPJP atau perujuk lewat sistem informasi dan telah ditindaklanjuti.
Formula adalah jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan kurang dari 30 menit dibagi semua pemeriksaan laboratorium kritis dikalikan 100 persen.
Mengenai bobot bisa dilihat pada daftar dan bobot indikator. Sumber data catatan instalasi laboratorium adalah rekam medik dari pasien.
Perlu dicatat juga bahwa untuk usaha peningkatan indikator mutu rumah sakit tidak bisa dilakukan sepihak, melainkan bersama-sama.
Meskipun semuanya akan berujung pada keputusan dari pimpinan rumah sakit, namun tetap saja yang menjalankan adalah pihak-pihak terkait.
Mulai dari dokter, perawat, hingga petugas kesehatan biasa yang berada di dalam lingkup rumah sakit.
Mejadokter adalah sebuah aplikasi klinik gratis untuk pencatatan history rekam medis pasien yang terintegrasi.